BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pendahuluan
Sebelum
kita masuk kepada pembahasan akan apa pentingnya peranan akuntansi dalam
perusahaan, maka kita terlebih dahulu untuk memperoleh jawaban dari beberapa
pertanyaan yang menyangkut dalam bidang akuntansi. Apakah akuntansi itu dan apa
tugas dari seorang akuntan? Apa manafaat yang dapat di ambil dari bidang ini?
Kemudian, dalam hal kaitan dengan tugas akuntan ini, perlu di jawab
bidang-bidang apa saja yan termasuk dalam akuntansi?
Tanpa
terasa, serbetulnya kita telah menngunakan jasa bidang ini dalam kehidupan
sehari-hari. Ketika seorang ibu memebuat catatan tentang barang-barang yang
telah di beli sehabis belanja di pasar, maka ibu tadi pada dasarnya telah
menerapkan sebagian teknik akuntansi. Demikan juga halnya apabila seorang
pemilik warung membuat catatan tentang orang-orang yang ngebon di warungnya.
Untuk skala yang lebih luas, misalnya dalam sebuah perusahaan besar, penerapan
pengetahuan di bidang akuntansi tentu akan semakin luas. Pertanyaannya sekarang
adalah, mengapa mereka melakukan semua itu?, mari kita lihat jawabannya di
bawah ini.
Seorang
ibu yang membuat catatan belanja ingin mengetahui berapa ia telah mengeluarakan
uang untuk hari ini. Untuk apa? Untuk mengetahui barang yang telah di beli,
sehingga dapat di putuskan barang barang yang masih harus di beli. Informasi
tentang harga yang terdapat di dalamnya dapat di gunakan sebagai pedoman kalau
membeli di bulan berikutnya. Demikian juga halnya denga seorang pemilik warung
tadi yang membuat catatan tentang orang-orang yang telah ngebon di warungnya.
Dari catatan itu, misalnya, dapat di ketahui siapa yang msasih punya hutang
kepadanya, berapa jumlahnya? Pada gilirannya, informasi itu akan dapat di
gunakan dalam memutuskan pemberian hutang baru.
Di
dalam yang serba modern ini, di mana mempertanggung jawabkan (accountability)
merupakan titik perhaitan dalam masyarakat, kegunaan akuntansi akan semakin di
rasakan. Fungsi akuntansi menjadi makin penting bagi setiap unit daam
masyarakat.[1]
Di dalam hal ini perusahaan-perusahaan baik besar ataupun kecil harus
bertanggung jawab kepada pemegang sahamnya, kepada badan-badan pemerintah dan
kepada masyarakat. Untuk pertanggung jawaban tadi manajemen perusahaan tersebut
harus mengelola sumber daya yang di kuasai sebaik mungkin. Penjelasan di atas
merupakan gambaran awal tentang pentingnya akuntasi baik pada perorang terlebih
lagi pada perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini rumusan maslah yang akan kami bahas adalah:
1.
Apa akuntansi
itu?
2.
Macam-macam
akuntan dan fungsinya.
3.
Perusahaan dan
macam-macamnya.
4.
Apa pentingnya
akuntansi bagi suatu perusahaan?
Itulah beberapa
sub rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah kami kali ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Akuntansi
American
accounting assocition mendifinisikan akuntansi sebagai berikut:
“........ proses
pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
meungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informsi tersebut”.[2]
Dari
definisi di atas, jelas bahwa tujuan dari akuntansi adalah menyajikan informasi
ekonomi(economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic
entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam buku ini yang di
maksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha(bussines enterprise).
Informasi yang di haislkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan
itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan.
Bisa
dibilang akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of bisnis) karena melalui
akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan.
Contohnya, laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan membantu
management suatu perusahaan (company) untuk memutuskan apakah produk
yang mereka hasilkan tersebut akan terus dijual. Demikian pula analisis pasar
modal menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan apakah mereka perlu
merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan tersebut atau tidak. Bank
menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan pemberian fasilitas kredit guna
membeli peralatan dan bahan baku bagi perusahaan tersebut..
B.
Macam-Macam
Akuntan Dan Fungsinya
Secara garis
besar akuntan dapat dapat di golongkan menjadi :
1.
Akuntan publik
(public accountasnts)
2.
Akuntan
manajemen (manajement accountants)
3.
Akuntan
pemerintah (government accountants)
4.
Akuntan
pendidik [3]
Akuntan
publik atau kadang di sebut akuntan ekstern (external accountants)
adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas pembayaran
tertentu, yang mana hasil dari akuntan publik tersebut akan di jadikan tolak
ukur dari publik umum untuk menilai suatu perusahaan. Corak khas dari akuntan
publik ini adalah mereka bekerja secara bebas.
Seorang akuntan publik akan memberikan pelayanan sebagai mana berikut:
1.
Jasa
pemeriksaan (audit)
2.
Jasa perpajakan
(tax service)
3.
Jasa konsultasi
manajemen (manajement adversory service)
4.
Jasa akuntansi
(accounting service)
Akuntan manajemen adalah akuhntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Sedangkan akuntansi pemerinyah adlah akuntan yang
bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti departemen-departemen badan
pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP), badan pemeriksa keuangan (BAPEKA),
derektorat jenderal pajak dan lain-lain.[4]
C.
Pengertian
Perusahaan
Perusahaan
adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang
atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi
dakam memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.[5] Kebutuhan
ekonomis dapat dalam berbagai bentuk baik sandang, pangan, papan, pendidikan,
kesehatan, dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi kebutuhan ekonomis
manusia tersebut dilakukan oleh perusahaan dengan menghimpun sejumlah faktor
produksi yaitu manusia (sebagai tenaga kerja), modal (uang, mesin, bangunan)
Sumber Daya Alam ( air, tanah, gas, hutan, laut), keunggulan lainya (teknolog,
metode produksi, jaringan distribusi pasar).
Kegiatan produksi dan distribusi pada umumnya di lakukan ujntuk
memperoleh laba. Namun demikian, banyak juga kegiatan produksi yang tidak
bertujuan untuk mencari laba, misalnya yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain.
Hasil suatu produksi dapat berupa barang atau jasa. Pembahasan ini adalah
berupa perusahaan yang terutama bertujuan memperoleh laba.
Sedangkan jenis dan bentuk usaha ada tiga:
1.
Perusahaan jasa
(servis company),yakni perusahaan yang produk utamanya yang di jual
adalah jasa, misalkan akuntan publik, dokter, dan lain sebagainya yang tidak
berhubungsan dengan suatu instansi.
2.
Perusahaan
dagang (marchanding company), yakni perusahaan yang kegiatannya membeli
barang dagangan untuk kemudian di jual kembali. Misalanya dealer, apotik dan
lain-lain.
3.
Perusahaan
manufactur (manuvactur company), yakni perusahaan yang bahan baku menjadi barang atau barang setengah jadi untuk kemudian di
jual. Misalnya pabrik tahu, pabrik mie dan lainnya.
Dengan adanya pabrik-pabrik tersebut, maka di dalamnya akan di
butuhkan apa yang namanya akuntansi dan seorang akuntan, yang mana nantinya seorang
akuntan tersebut akan mencatat sejauh mana perusahaan itu berkembang dan untuk
keperluan yang lainya yang pembahasannya akan di jelaskan di bawah ini.
D.
Peran Akuntansi
Dalam Perusahaan.
Sejak ilmu pembukuan (begitulah sebutan awalnya bagi ilmu
akuntansi) di temukan dan di perkenalkan oleh seorang yang berkebangsaan italia
yang bernama Luca Pacioli, maka ilmu akuntansi tidak bisa lagi di lepaskan
dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di sadari ataupun tidak di sadari,
misalnya dalam kehidupan perseorangan, seorang ibu rumah tangga yang mencatat
apa saja barang belanjaannya seperti yang telah di jelaskan di pendahuluan
secara tidak sadar ia telah melakukan apa yang di namakan pembukuan atau akuntansi.
Hal ini akan secara nampak bahwa akuntansi itu akan sangat di perlukan bagi
suatu perusahaan dan hal itu akan di sadari akan pentingnya hal tersebut bagi
suatu perusahaan. Begitu pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap
organisasi atau perusahaan haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur
organisasinya. Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan
didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6, yang berbunyi:
“Tiap-tiap
orang yang melakukan atau menjalankan perusahaan atau menyelenggarakan pembukuan perusahaan,
sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya”. [6]
Tujuan dari akuntansi atau pembukuan yang akan dicapai adalah untuk
memperoleh informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat
ditentukan dengan tepat kebijakan perusahaan selanjutnya. Itulah sedikit
gambaran umum tentang pentingnya akuntansi bagi perusahaan. Di bawah kami akan
sebutkan peranan penting kegiatan akuntansi pada perusahaan:
1.
Pengidentifikasian
dan pengukuran data relevan untuk
pengambilan keputusan.
Data yang relevan untk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi
dan kejadian dalam perusahaan. Kalau berbicara tentang transaksi atau kejadian,
maka hal tersebut akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah di
selesaikan, misalnya membeli barang.
Kegiatan untuk membeli barang bukanlah merupakan transaksi, karena belum
di laksanakan. Dalam hal tersebut , kegiatan itu tidak dapat di klarisifikasi
sebagai transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu
tidak di proses lebih lanujut dalam akuntansi.
2.
Pemprosesan
data dan kemudian pelaporan informasi yang di hasilkan.
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan,
penggolongan dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi dapat di lakukan dengan
berbagai cara, misalnya di tulis dengan pensil atau pena. Pencatatan transaksi
berarti mengumpulkan data secara kronologis, disamping di catat, transakis
perusahaan sekaligus di golong-golongkan dalam kelompok atau kategori yang
berhubungan.
3.
Pengkomunikasian
informasi kepada pemakai laporan.
Laporan akuntansi (accounting reports) yang di hasilkan oleh
suatu sistem akunatansi yang beragam macamnya akan menimbulkan jenis laporan
yang berbeda-beda tergantung pada pihak yang akan menggunakan laporan tersebut,
misalkan laporan keuangan, banyak pihak luar perusahaan yang menggunakan
informasi keuangan tersebut. Misalnya pemegang saham, calon pemegang saham,
kreditur, bank, pajak dan lainya. Pada
umumnya, pihak-pihak ini tidak dapat secara bebas mkemperoleh informasi yang di
inginkan. Informasi yang mereka peroleh terbatas pada laporan yang di sediakan
oleh manajemen perusahaan.[7]
Apabila seseorang atau sekelompok oorang memutuskan untuk melakukan
usaha, maka berarti bahwa ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian
sumber daya yang mereka miliki untuk di pakai dalam perusahaan guna mencapai
tujuannya. Pengikatan sumber daya ini, misalnya dalam bentuk penyetoran uang
untuk modal, yang tak lain dari tujuannya adalah untuk menghasilkan laba dari
modal yang mereka tanamkan. Untuk mencapaiu tujuan tersebut, perusahaan harus
mkenggunakan modal yang di terima dari npara penanam modal untuk melakukan
usaha. Apabila modal tersebut masih kurang, maka perusahaan tersebut bisa
meminjam uang kepada pihak luar, misalnya bank dan lain sebagianya.
Dari uraian tersebut di atas, dapat di lihat bahwa kegiatan
perusahaan meliputi suatu arus perputaran dana, yang mana dana itu di peroleh
dari pemilik dan kreditur untuk di gunakan melakukan usaha yang bisa
menghasilkan laba yang pada akhirnya di terima dalam bentuk dana lagi. Maka
dari itu, semua kegiatan-kegiatan tersebut di atas, akan tercermin dalam
transaksi dan kejadian-kejadian yang perlu di catat serta di laporkan.
Disinilah akuntansi mempunyai peranan penting dalam proses pencatatan pelaporan
tersebut.
BAB III
KIESIMPULAN
Dari semua penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa Begitu
pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap organisasi atau perusahaan
haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Akuntansi (accounting)
adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporakan informasi
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas
bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Para pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai
informasi utama, meskipun bukan satu-satunya untuk membuat keputusan, mereka
juga menggunakan informasi yang lain. Akan tetapi para pemangku kepentingan
tersebut tidak hanya menggunakan laporan tersebut, akan tetapi mereka juga
menggunakan informasi dari para pelaku bisnis yang ada dalam perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Soemarso. S.R. Akuntansi,
Suatu Pengantar. (Book Two). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Edisi ke-IV
2.
Soemarso. S.R. Akuntansi, Suatu Pengantar.
(Book One). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Edisi ke-IV
3.
Sofyan stauri
harahap, BSAc, SE. Akuntan, MSAc, PhD. Teori Akuntansi. PT. Raja wali
grafindo persada, Jakarta. 2001.
4.
:http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2169153-fungsi-akuntansi-pada-perusahaan/#ixzz1oAW0NaCa
[1] Soemarso. S.R. akuntansi, suatu pengantar. (book one). PT.
Rineka Cipta. Hal; 04
[2] Ibid. Hal 05
[3] Sofyan stauri harahap, BSAc, SE. Akuntan, MSAc, PhD. Teori akuntansi.
PT. Raja wali grafindo persada, hal 98
[4] Soemarso. S.R. akuntansi, suatu pengantar. (book one). PT.
Rineka Cipta. Hal; 08
[5] Ibid, hal 25
[6] Ibid hal; 109
[7] Soemarso. S.R. akuntansi, suatu pengantar. (book two). PT.
Rineka Cipta. Hal; 404-405
Tidak ada komentar:
Posting Komentar